Home » Sapi » 21 Jenis Penyakit Sapi dan Cara Pengobatannya yang Wajib Diketahui Peternak
21 Jenis Penyakit Sapi dan Cara Pengobatannya yang Wajib Diketahui Peternak
Medanternak – Salah satu kendala yang paling sering dihadapi oleh peternakan lembu adalah serangan penyakit sapi. Setiap peternak cepat atau lambat pasti pernah mengalami masalah ini. Apabila sapi sakit, biasanya peternak akan meminta bantuan mantri hewan. Sebagai pemilik hewan ternak, terutama di lokasi pedalaman yang agak sulit diakses, wajib mempelajari berbagai jenis penyakit yang sering terjadi dan cara mengobatinya.
Berikut ini beberapa jenis penyakit sapi berbahaya yang terbaru dan sering terjadi akhir-akhir ini diantaranya adalah:
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)
Lumpy Skin Disease (LSD/Lato-Lato)
Antraks
Mastitis
Brucellosis
Tuberkulosis
Anaplasmosis
Leptospirosis
Ketosis
Coccidiosis
Clostridial Disease (Tetanus)
Pinkeye (Keratoconjunctivitis Infektif)
Johne’s Disease
Foot Rot
Bovine Respiratory Disease Complex (BRDC)
Bovine Viral Diarrhea (BVD)
Blackleg
Ringworm
Nematodiasis (Cacing Paru)
Hypocalcemia (Milk Fever)
Bloat (Tympany)
Penyakit Sapi dan Cara Pengobatannya
Berikut penjelasan yang berhasil dirangkum oleh medanternak tentang penyakit sapi, lengkap dengan gejala, penyebab, diagnosis, pengobatan, dan pencegahan yang bisa anda dilakukan.
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)
Gejala: Lelah, demam, dan luka pada mulut dan kaki.
Penyebab: Virus FMD (Foot-and-Mouth Disease) yang sangat menular.
Pengobatan: Isolasi, vaksinasi, dan dukungan perawatan simtomatik. Luka/sariawan pada mulut disemprot/dicuci/diolesi dengan Potasium Permanganat atau PK. Dengan komposisi 11 gram PK dilarutkan kedalam 1 Liter air hangat. Semprot kuku sapi sebelum lepas dengan larutan 11 grm PK atau juga bisa dengan Sodium Bicarbonate dicampur dengan 1 liter air. Lakukan secara rutin, 3 kali sehari. Kemudian dioleskan salep.
Pencegahan: Vaksinasi rutin, kebersihan kandang yang baik, dan pengendalian pergerakan hewan.
Lumpy Skin Disease (LSD/Lato-Lato)
Gejala: Benjolan-benjolan di kulit dan demam.
Penyebab: Disebabkan oleh virus dari keluarga Poxviridae, menular melalui gigitan serangga.
Pengobatan: Isolasi hewan yang terinfeksi. Berikan antibiotik & vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh serta mengurangi infeksi penyakit.
Pencegahan: Vaksinasi, pengendalian serangga, dan isolasi hewan terinfeksi.
Antraks(Sapi Gila)
Gejala: Demam tinggi, pembengkakan, dan kematian yang cepat.
Penyebab: Bakteri Bacillus anthracis.
Pengobatan: Antibiotik dan vaksinasi.
Pencegahan: Vaksinasi rutin, pengelolaan limbah hewan yang baik, dan sanitasi yang ketat.
Mastitis
Gejala: Pembengkakan, kemerahan, dan nyeri pada kelenjar susu.
Penyebab: Infeksi bakteri pada kelenjar susu.
Pengobatan: Antibiotik, perawatan kelenjar susu, dan kebersihan lingkungan yang baik.
Pencegahan: Praktik pengelolaan pencegahan mastitis, seperti pemeriksaan rutin dan sanitasi yang baik.
Brucellosis
Gejala: Aborsi, gangguan reproduksi, dan penurunan produksi susu.
Penyebab: Bakteri Brucella spp.
Pengobatan: Antibiotik dan vaksinasi.
Pencegahan: Vaksinasi, pengujian hewan, dan isolasi hewan yang terinfeksi.
Tuberkulosis
Gejala: Batuk, penurunan berat badan, dan pembengkakan kelenjar limfa.
Penyebab: Bakteri Mycobacterium bovis.
Pengobatan: Terapi antibiotik yang panjang dan vaksinasi.
Pencegahan: Pengujian rutin, isolasi hewan yang terinfeksi, dan kebersihan lingkungan yang baik.
Anaplasmosis
Gejala: Anemia, demam, dan kelemahan.
Penyebab: Parasit Anaplasma marginale yang ditularkan oleh gigitan serangga.
Pengobatan: Antibiotik dan pengobatan simtomatik.
Pencegahan: Pengendalian serangga vektor, vaksinasi, dan isolasi hewan terinfeksi.
Leptospirosis
Gejala: Demam, muntah, dan kelemahan otot.
Penyebab: Bakteri Leptospira spp. yang ditularkan melalui air yang terkontaminasi.
Pengobatan: Antibiotik dan dukungan perawatan simtomatik.
Pencegahan: Vaksinasi dan kebersihan lingkungan yang baik.
Ketosis
Gejala: Penurunan nafsu makan, kelemahan, dan masalah reproduksi.
Penyebab: Ketidakseimbangan energi dalam diet.
Pengobatan: Koreksi nutrisi, suplemen energi, dan perawatan simtomatik.
Pencegahan: Manajemen nutrisi yang baik dan pengelolaan pakan yang tepat.
Coccidiosis
Gejala: Diare, kehilangan berat badan, dan dehidrasi.
Penyebab: Protozoa dari genus Eimeria spp.
Pengobatan: Antiprotozoal dan perawatan simtomatik.
Pencegahan: Kebersihan kandang yang baik dan pemberian obat profilaksis.
Clostridial Disease (Tetanus)
Gejala: Kaku otot, kejang, dan kesulitan bernapas.
Penyebab: Toksin dari bakteri Clostridium tetani.
Pengobatan: Antibiotik, antitoksin, dan perawatan simtomatik.
Pencegahan: Vaksinasi dan kebersihan lingkungan yang baik.
Pinkeye (Keratoconjunctivitis Infektif)
Gejala: Mata merah, berair, dan sensitif terhadap cahaya.
Penyebab: Bakteri Moraxella bovis.
Pengobatan: Antibiotik topikal dan perawatan simtomatik.
Pencegahan: Vaksinasi, pengendalian serangga vektor, dan kebersihan lingkungan yang baik.
Johne’s Disease
Gejala: Diare kronis, penurunan berat badan, dan pembengkakan kelenjar limfa.
Pengobatan: Tidak ada pengobatan yang efektif, fokus pada pengendalian penyebaran.
Pencegahan: Pengujian hewan, isolasi hewan yang terinfeksi, dan kebersihan lingkungan yang baik.
Foot Rot
Gejala: Pembusukan pada kaki, berjalan pincang, dan pembengkakan.
Penyebab: Bakteri seperti Fusobacterium necrophorum.
Pengobatan: Perawatan kaki, antibiotik, dan kebersihan lingkungan yang baik.
Pencegahan: Kebersihan kandang yang baik dan manajemen kaki yang tepat.
Bovine Respiratory Disease Complex (BRDC)
Gejala: Batuk, kesulitan bernapas, dan penurunan produksi susu.
Penyebab: Kombinasi virus, bakteri, dan faktor lingkungan.
Pengobatan: Antibiotik, dukungan pernapasan, dan perawatan simtomatik.
Pencegahan: Vaksinasi, manajemen lingkungan yang baik, dan pengelolaan stres.
Bovine Viral Diarrhea (BVD)
Gejala: Diare, kehilangan nafsu makan, dan kelemahan.
Penyebab: Virus BVD.
Pengobatan: Dukungan perawatan simtomatik dan vaksinasi.
Pencegahan: Vaksinasi, pengujian hewan, dan isolasi hewan terinfeksi.
Blackleg
Gejala: Pembengkakan, kelemahan, dan kematian mendadak.
Penyebab: Bakteri Clostridium chauvoei.
Pengobatan: Antibiotik, antitoksin, dan perawatan simtomatik.
Pencegahan: Vaksinasi dan kebersihan lingkungan yang baik.
Ringworm
Gejala: Lesi kulit, gatal, dan rambut rontok.
Penyebab: Jamur dari genus Trichophyton spp. dan Microsporum spp.
Pengobatan: Antijamur topikal dan perawatan simtomatik.
Pencegahan: Isolasi hewan terinfeksi, kebersihan lingkungan yang baik, dan vaksinasi (jika tersedia).
Nematodiasis (Cacing Paru)
Gejala: Batuk, kesulitan bernapas, dan penurunan berat badan.
Penyebab: Infeksi oleh cacing paru-paru seperti Dictyocaulus viviparus.
Pengobatan: Antihelmintik dan perawatan simtomatik.
Pencegahan: Pemberian antihelmintik secara berkala dan manajemen lingkungan yang baik.
Hypocalcemia (Milk Fever)
Gejala: Lemah, kaku otot, dan penurunan produksi susu.
Penyebab: Kekurangan kalsium dalam darah setelah melahirkan.
Pengobatan: Suplemen kalsium dan perawatan simtomatik.
Pencegahan: Manajemen nutrisi yang baik, suplemen kalsium sebelum dan setelah melahirkan, serta manajemen pakan yang tepat.
Bloat (Tympany/Kembung)
Gejala: Pembesaran perut, kesulitan bernapas, dan kelemahan.
Penyebab: Akumulasi gas dalam rumen.
Pengobatan: Dekompresi rumen, penggunaan antifoaming agent, dan perawatan simtomatik.
Pencegahan: Manajemen pakan yang tepat, kontrol konsumsi pakan, dan pemberian makanan dengan kandungan serat yang tinggi.
Dengan mengetahui penyebab, ciri-ciri, dan cara pengobatan dari penyakit-penyakit tersebut, peternak dapat lebih waspada dan siap dalam menghadapi berbagai masalah kesehatan yang sering menyerang sapinya. Pencegahan melalui vaksinasi, manajemen yang baik, dan kebersihan lingkungan adalah kunci utama dalam menjaga kesehatan ternak sapi anda.