Sapi adalah salah satu sumber daya hewan yang penting bagi manusia, baik sebagai sumber protein hewani, bahan baku industri pangan, maupun sumber penghasil pendapatan bagi peternak.
Ternak sapi merupakan hewan berkuku genap yang termasuk dalam keluarga Bovidae dan genus Bos. Beberapa jenis sapi yang umum dijumpai di Indonesia antara lain sapi Bali, sapi Madura, sapi Simmental, dan sapi Limousin.
Sapi jantan umumnya memiliki ukuran tubuh yang lebih besar daripada sapi betina. Siklus hidup hewan ternak ruminasia ini meliputi fase pemeliharaan bibit, pertumbuhan, produksi susu atau daging, dan reproduksi.
Kriteria pemilihan bibit meliputi beberapa faktor seperti keturunan, kualitas fisik, dan kriteria produksi. Pembiakan sapi dapat dilakukan dengan berbagai teknik seperti inseminasi buatan, embrio transfer, dan kawin alami. Perawatan dan pengelolaan kandang, pemberian pakan ternak, serta manajemen kesehatan ternak juga penting dalam mempertahankan kualitas bibit.
Kebutuhan nutrisi sapi harus terpenuhi agar sapi dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Kandungan pakan ternak sapi harus memenuhi kebutuhan nutrisi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Pengolahan pakan ternak sapi juga harus dilakukan dengan baik agar nutrisi yang terkandung dalam pakan tersebut dapat terserap dengan baik oleh tubuh ternak tersebut.
Pemeriksaan kesehatan sapi harus dilakukan secara rutin untuk memastikan sapi dalam keadaan sehat dan bebas dari penyakit. Beberapa penyakit ternak sapi yang umum terjadi di Indonesia antara lain PMK, LSD, antraks, dan brucellosis. Pencegahan penyakit pada ternak sapi juga penting untuk meminimalkan risiko kerugian akibat kematian atau penurunan produksi susu atau daging.
Pengelolaan produksi harus dilakukan dengan baik agar sapi dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal. Proses pemotongan ternak juga harus dilakukan dengan baik agar kualitas dan keamanan daging sapi terjaga. Beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas dan keamanan daging sapi antara lain umur, jenis pakan yang diberikan, serta kondisi kesehatannya sebelum dipotong.
Setelah produk dihasilkan, pemasaran menjadi hal yang sangat penting bagi peternakan. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemasaran ternak sapi adalah harga jual, lokasi pasar yang tepat, serta strategi pemasaran yang efektif. Pemasaran dapat dilakukan melalui berbagai saluran seperti penjualan langsung ke konsumen, lelang ternak, maupun penjualan melalui agen atau broker.
Ternak sapi dapat menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan bagi peternak. Potensi bisnis yang menjanjikan ini dapat dilihat dari permintaan yang terus meningkat akan daging sapi, baik untuk konsumsi domestik maupun ekspor. Selain itu, sapi juga dapat menghasilkan produk lain seperti susu, kulit, dan kotoran yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik.