Medanternak – Dalam kurun waktu 12 bulan, indukan bisa efektif melahirkan seekor anakan, dan jika sedang beruntung, mereka bisa melahirkan kembar, dimana hal tersebut akan sangat membahagiakan pemiliknya. Demikianlah kira-kira impian setiap pemilik sapi, lalu bagaimana caranya untuk mewujudkan hal tersebut? Nah kita kali ini akan berbagi tips dan kiat-kiatnya kepada anda agar sapi betina bisa menghasilkan pedet setiap tahun. Silahkan simak penjelasan berikut ini.
Cara Menghasilkan Pedet/Anak Sapi Setiap Tahun
Dilansir dari Sahabat Satwa milik Dokter Hewan Risa Isna F, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar indukan bisa lancar melahirkan anak sapi setiap tahun, diantaranya yaitu:
- Induk Sehat dan Berusia Produktif
- Deteksi Birahi Yang Tepat
- Cara Perkawinan Yang Baik
- Nutrisi & Kandang Memadai
- Penanganan Saat Melahirkan & Pasca Melahirkan
- Perawatan Pedet Yang Benar
Beragam keluhan yang disampaikan para peternak mulai dari perkawinan berulangan, kebuntingan semu dan lahir dalam keadaan mati. Padahal itu semua bisa dicegah dan diantisipasi.
Induk Sehat & Berusia Produktif
Indukan bisa dikatakan sehat apabila setiap 14 – 21 hari sekali birahi. Hal ini mengindikasikan bahwa induk tersebut tidak memiliki gangguan reproduksi, artinya proses okulasinya terjadi secara normal.
Seekor betina yang akan dijadikan indukan harus dalam kondisi yang sehat dan berusia matang alias tidak muda lagi namun tidak terlalu tua. Seekor sapi memasuki usia produktif pada saat berumur sekitar 2 tahun sampai 7 tahun.
Deteksi Birahi Yang Tepat
Walaupun sapi betina telah menunjukkan tanda-tanda birahi, namun apabila pendeteksian tidak tepat dilakukan atau terlambat melapor ke petugas inseminator maka kemungkinan besar perkawinan akan gagal.
Baca juga: Cara Membuat Biogas Dari Kotoran Sapi.
Agar bisa rutin memproduksi pedet, peternak wajib melakukan pendeteksian birahi indukan dengan tepat. Cara mendeteksi birahi itu mudah, yaitu dengan memperhatikan tanda-tanda yang diperlihatkan oleh sapi betina tersebut.
Berikut ini ciri-ciri sapi birahi:
- Vagina memerah (abang)
- Kelamin membengkak (aboh)
- Terasa hangat (anget)
- Mengeluarkan lendir
- Clingkrak-Clingkrik
- Bengok-bengok
- Memanjat-manjati sapi di dekatnya.
Cara Perkawinan Yang Baik
Setelah indukan sehat, berusia produktif, kemudian pendekteksian birahinya tepat, selanjutnya adalah teknis perkawinan yang baik.
Waktu yang tepat untuk melakukan perkawinan baik secara alami ataupun Inseminasi Buatan (IB) yaitu antara 12 jam sejak terdeteksi keluar lendir.
Jika semua faktor di atas tadi terpenuhi, maka kemungkinan besar akan menghasilkan konsepsi atau pembuahan dari sperma yang baru dilepaskan dari dalam straw pada ovum/sel telur indukan.
Nutrisi & Kandang Memadai
Nutrisi bisa terpenuhi dari pakan sapi yang baik berupa hijauan ditambah dengan comboran, konsentrat dan air minum. Hijauan ini contohnya rumput gajah dan tebon jagung. Selain rumput, kita juga perlu memberi tambahan suplement seperti mineral dan vitamin agar tidak terjadi kekurangan nutrisi pada indukan.
Perkandangan yang baik contohnya seperti lantainya tidak licin, permukaannya rata, sudut kemiringan lantai tidak lebih dari 15′. Hal ini penting untuk diperhatikan saat membuat kandang sapi agar mereka tidak terpeleset dan broyong(Prolaps Uteri).
Penanganan Saat Melahirkan & Pasca Melahirkan
Penanganan saat indukan akan melahirkan pun harus tepat dan hati-hati. Jangan sampai kita khawatir dan panik lalu melakukan proses penarikan, dimana hal tersebut bisa mencederai vulva indukan, padahal bisa melahirkan secara normal.
Selain penanganan saat melahirkan(Partus), penanganan pasca melahirkan(Post Partus) juga sangat penting untuk dilakukan. Biasanya dokter hewan atau tenaga medis akan melakukan pemeriksaan pada rahim.
Mereka akan memastikan apakah ada kejadian ari-ari tertahan(Retensi Plasenta) di dalam rahim, keadaan anak kembar yang belum keluar, terdapat luka-luka semuanya akan diperiksa oleh mereka.
Pendeteksian dini tersebut sangat perlu dilakukan untuk menghindari terjadinya infeksi pada rahim. Dimana hal tersebut dapat menyebabkan radang rahim atau timbulnya nanah pada rahim dan kemajiran.
Perawatan Pedet Yang Benar
Pasca melahirkan pedet harus dijaga dari infeksi terutama di tali pusar. Sebab tali pusar merupakan satu-satunya organ yang terbuka dan rawan infeksi. Apabila terjadi infeksi di sana maka bisa menyebabkan tetanus, gangguan pernafasan dan pencernaan.
Satu hal yang paling penting dalam merawat anak sapi atau pedet yaitu tidak boleh dijantur karena pada saat dijantur volume masa yang ada di dalam perut akan menekan diafragma, lalu diafragma menekan paru-paru, mereka akan gagal nafas dan dapat mengakibatkan kematian.
Demikianlah ulasan cara agar bisa lancar menghasilkan pedet setiap tahun. Semoga informasi tadi bisa berguna bagi para pembaca, terima kasih.