Medanternak – Sesuai dengan namanya, Domba Garut atau Domba Priangan merupakan domba yang berasal dari daerah Limbangan Kabupaten Garut. Domba ini memiliki beragam keunggulan dibanding spesies domba lain di Indonesia, bahkan dunia. Domba Garut adalah hasil persilangan antara domba lokal dengan Domba Capstaad dari Afrika Selatan dan Domba Merino dari Australia. Dari perkawinan campuran ketiga jenis domba itulah, terlahir varietas baru yang kemudian disebut Domba Garut.
Adu Domba Garut Populer di Jawa Barat
Hewan yang merupakan sumber genetik ternak asli Indonesia ini memiliki bentuk yang khas. Dikutip dari Kompas, Salah satu ciri khas domba ini terdapat genetik link pada kuping dan ekor,” ujar dosen Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran (Unpad) yang juga peneliti domba garut, Denie Heriyadi.
Karakteristik Domba Garut
Warna :
- Tubuh dominan : kombinasi hitam-putih.
- Kepala : kombinasi hitam-putih.
Tanduk :
- Domba jantan : besar dan panjang dengan variasi bentuk melingkar atau melengkung mengarah ke depan dan ke luar.
- Domba betina : bertanduk kecil atau tidak bertanduk.
Bentuk telinga : kecil (rumpung) dengan panjang < 4 cm sampai sedang (ngadaun hiris) dengan panjang antara 4 – 8 cm.
Garis muka : cembung.
Garis punggung : lurus sampai agak cekung.
Bentuk ekor : segitiga, dengan bagian pangkal lebar dan mengecil ke arah ujung (ngabuntut beurit atau ngabuntut bagong).
Temperamen : agresif terutama pada domba jantan.
Umur produktif : 6 – 8 tahun.
Kemampuan adaptasi : baik.
Daya tahan penyakit : cukup baik.
Domba Aduan
Cara pemeliharaan domba garut untuk di adu tidak bisa secara sembarangan. Selain diberi rumput pilihan, domba ini juga sering diberi poding susu yang dicampur madu. Kesehatannya harus tetap dijaga agar memiliki kondisi stamina yang maksimal saat diadu di lapangan.
Keistimewaan ternak domba yang satu ini yaitu pejantan memiliki anatomi tanduk yang beraneka ragam, tubuh serta tempramen/sifat-sifat yang spesifik sebagai domba tangkas. Dikatakan domba tangkas karena memiliki seni ketangkasan yang dipadukan dengan seni pancak silat, dan dikatakan domba laga karena berlaga dilapangan yang menarik perhatian orang banyak serta memiliki unsur seni yang indah dipandang.
Setelah berdirinya Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia (HPDKI) istilah “adu” dihilangkan untuk menghilangkan unsur perjudian. Seni ketangkasan khas kebudayaan Jawa Barat terutama masyarakat Priangan ini sejak jaman dahulu sampai sekarang dikenal dan digemari oleh masyarakat, hal ini dikarenakan hiburan rakyat yang murah meriah.
Domba Garut sebagai domba tangkas atau domba laga terbagi atas kelas-kelas, yaitu :
- Kelompok kelas A dengan berat badan 60 – 80 kg.
- Kelompok kelas B dengan berat badan 40 – 59 kg.
- Kelompok kelas C dengan berat badan 25 – 39 kg.
Demikian pula pukulan-pukulannya dibatasi menurut pembagian kelas masing-masing, umpamanya kelas A sebanyak 25 pukulan, kelas B sebanyak 20 pukulan dan kelas C sebanyak 15 pukulan. Selain dari pada pembagian kelas tersebut, ada pula pembagian khusus yang disebut kelas pasangan, kelas pasangan dikhususkan domba yang mempunyai kriteria kesamaan warna bulu, tinggi, berat badan, keserasian tanduk, keserasian gaya pukulan dan keserasian lainnya. Untuk kelas ini jumlah pukulannya ditentukan 20 – 25 pukulan. Dasar penilaian dalam pertandingan inilai dari pukulan, gaya bertanding, ketangkasan dalam bertanding, keindahan fisik, kelincahan dan stamina.
Harga Domba Garut
Di pasar hewan, harga bibit domba garut jantan berkisar antar 1 sampai 3 juta, sedangkan untuk betina 1 – 2 juta. Harga tersebut tergantung kualitas dombanya. Sampai saat ini Domba Garut termahal dimiliki oleh seorang peternak di Bandung Barat yaitu Bapak Ade Suparman pemilik domba bernama Pramesta yang pernah ditawar dengan harga 200 juta oleh seorang pengusaha. Sedangkan domba Garut terbesar dipegang seekor pejantan bernama Bejo yang memiliki berat 116 Kg. Bejo dinobatkan sebagai Raja Pedaging setelah mengikuti kontes domba dan kambing di Jawa Barat.
Baca juga: Domba Waringin Pedaging Unggul Dari Sumatera Utara
Cara Merawat Tanduk Domba
Untuk keturunan yang bagus, anak domba jantan umur satu minggu sudah kelihatan bakal tanduknya, seiring dengan bertambahnya umur domba bertambah besar pula tanduknya. Pada saat pertumbuhan, tanduk itu tidak keluar langsung dan indah. Untuk menjadikan seperti yang diharapkan memerlukan suatu ketelatenan dan kemahiran dalam merawat tanduk.
Beberapa cara merawat tanduk domba ialah sebagai berikut :
a. Agar tanduk berwarna hityam mengkilap, biasanya digosok dengan kemiri.
b. Untuk membentuk tanduk yang simetris, dipanaskan dahulu kemudian diurut sambil dibentuk.
c. Untuk melatih kekuatan, keindahan tanduk diberi latihan beradu 1 (satu) minggu sekali.
d. Rambut / bulu di sekitar tanduk dibersihkan.
e. Pencukuran bulu dilakukan secara rutin serta dibentuk tampak kelihatan gagah.