Medanternak – Kali ini kita akan membahas tentang penyakit burung kenari. Memelihara burung di rumah bisa menjadi hiburan tersendiri. Kalau sedang sehat, mereka akan rajin bernyanyi dengan suara yang merdu. Tapi kalau lagi sakit, burung akan terlihat berdiam diri di sudut kandangnya.
Penyakit Burung Kenari dan Cara Mengatasinya
Burung kenari yang sakit bisa dikenali dari tanda-tandanya seperti bulunya mengembang, kakinya diangkat sebelah atau sempoyongan. Kalau sudah menunjukkan gejala-gejala tidak sehat seperti itu sebaiknya cepat ditangani agar tidak terlambat.
Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit burung kenari:
- Gangguan Pernapasan.
- Berak Kapur.
- Snot/Coryza.
- Bubul.
- Cacingan.
- Mencret.
- Kutu Burung.
- Kaki Kenari.
Penyakit Gangguan Pernapasan
Penyakit gangguan pernapasan sangat sering menyerang burung kenari, baik jantan maupun betina. Penyebab penyakit ini adalah adanya infeksi sekunder pada saluran pernapasan oleh E.coli dan Mycoplasma gallisepticcum yang lebih terkenal dengan nama CRD (Chronic Respiratory Desease). Jika sudah kronis, penyakit ini sangat sukar disembuhkan dan biasanya lama kelamaan burung kenari yang terinfeksi penyakit ini akan mati.
Penyakit pernapasan bersifat menular. Penularan penyakit ini dapat terjadi melalui kontak langsung antara kenari yang terinfeksi dari kenari yang sehat. Misalnya, indukan yang terinfeksi penyakit dan menyuapi anaknya, maka anak-anak burung yang disuapi akan tertular oleh penyakit tersebut.
Baca juga: 6 Jenis Pakan Burung Kenari Yang Bagus Biar Cepat Gacor.
Penularan penyakit pernapasan juga dapat terjadi melalui keturunan. Anakan kenari yang berasal dan indukan yang sudah terkena penyakit akan mewarisi penyakit yang dimiliki oleh induknya tersebut. Penularan penyakit pernapasan dapat juga terjadi melalui makanan, minuman, lingkungan kandang yang kurang bersih, dan makanan/minuman yang tercemar kotoran burung yang terinfeksi penyakit.
Gejala-gejala penyakit pernapasan:
- Burung sering bersin-bersin.
- Pada malam hari terdengar ngorok.
- Hidung lembab/basah berlendir.
- Aktivitas atau gerak burung menurun.
Tindakan preventif dan kuratif untuk mengatasi penyakit pernapasan :
- Burung yang terinfeksi segera diisolasi di kandang tersendiri dan diobati agar tidak menular kepada burung yang lain.
- Sangkar, tempat makan dan minum selalu dikontrol. Semua kotoran yang terdapat di dalam sangkar ataupun di dalam wadah makanan/minuman selalu dibersihkan.
- Makanan yang akan diberikan dicuci bersih dan dikeringkan dahulu untuk menghilangkan kemungkinan adanya residu pestisida pertanian yang membahayakan kesehatan burung.
- Minuman yang kotor segera diganti dengan air bersih dan tidak mengandung bahan beracun. Air minum sebaiknya direbus dahulu hingga mendidih untuk membunuh bibit penyakit.
- Lakukan penyemprotan disinfektan secara berkala.
Obat penyakit gangguan pernapasan: Neo Meditril, Fithera, dan Therapy.
Penyakit Berak Kapur
Penyakit berak kapur banyak menyerang beberapa jenis unggas. Penyakit ini dikenal juga dengan nama penyakit Salmonellosis atau Pullorum. Penyebabnya adalah Salmonella pullorum yang menyerang saluran pencernaan dan bersifat menular.
Tanda-tanda atau gejala penyakit berak kapur:
- Kotoran berbentuk cair dan berwarna putih seperti kapur.
- Nafsu makan menurun.
- Muka terlihat pucat.
- Bulu tidak teratur.
- Sayap menggantung, dan burung tidak bergairah.
- Pada stadium tertentu burung mengalami kesulitan membuang kotoran.
- Terlihat kotoran berwarna putih melekat pada bulu di sekitar anus.
Tindakan preventif dan kuratif untuk mengatasi berak kapur:
- Menjaga kebersihan sangkar, makanan, dan minuman.
- Setiap hari sangkar dibersihkan dan segala kotoran.
- Gunakan desinfektan atau bioseptik untuk mencuci sangkar.
- Setiap dua hari sekali, tempat pakan dan tempat minum dibersihkan.
- Burung yang terinfeksi dikarantina tersendiri.
Obat penyakit berak kapur: Neo Meditril, Therapy, Proxan-S atau Doctril.
Penyakit Snot/Coryza
Penyakit snot atau coryza disebabkan oleh virus Hemophillus gallinarum. Penyakit ini menyerang sekitar bagian muka burung sehingga menyebabkan bengkak dan muncul benjolan berwama merah di sekitar hidung, mata, dan telinga. Cara penularannya melalui perantaraan burung lain, udara, debu, makanan, dan minuman. Penularan penyakit ini juga dapat malalui keturunan. Jika tidak ditangani secara serius, lama kelamaan burung yang terserang penyakit ini akan mati.
Tanda-tanda atau gejala serangan penyakit snot atau coryza:
- Muka bengkak
- Hidung berlendir
- Bersin-bersin
- Sesak napas
- Nafsu makan turun.
Tindakan preventif dan kuratif untuk mengatasi penyakit snot atau coryza:
- Karantina burung kenari yang sakit agar tidak menular.
- Sangkar, tempat pakan dan minum selalu dibersihkan.
- Lakukan disinfektan secara berkala.
Obat penyakit snot atau coryza: Neo Meditril.
Penyakit Bubul
Penyakit bubul (bumble foot) adalah jenis penyakit yang sering menyerang hampir semua jenis unggas. Penyebab penyakit bubul adalah bakteri Staphylo coccus. Bakteri ini menyerang permukaan kulit telapak kaki. Faktor utama yang menyebabkan timbulnya penyakit bubul adalah kebersihan sangkar, khususnya tempat bertengger. Jika serangan penyakit bubul ini dibiarkan, maka lama kelamaan infeksi penyakit tersebut akan melebar dan bertambah besar.
Tanda-tanda atau gejala penyakit bubul:
- Kaki membengkak.
- Kuku memanjang.
- Sisik kaki melebar atau merenggang.
Tindakan preventif dan kuratif untuk mengatasi penyakit bubul:
- Menjaga kebersihan sangkar dan tangkringan
- Lakukan proses disinfektan secara rutin.
- Jangan menggunakan alas yang keras.
Obat penyakit bubul: dibedah kemudian dioleskan antiseptik seperti Betadine.
Penyakit Cacingan
Cacingan adalah jenis penyakit yang menyerang saluran pencernaan dan hati. Penyebabnya adalah cacing tambang, cacing gilig, cacing pita, dan cacing hati. Faktor utama yang menyebabkan munculnya penyakit cacingan adalah kondisi sangkar dan tempat makan/minum yang kotor.
Tanda-tanda atau gejala penyakit cacingan:
- Burung kurang bergairah dan terlihat lemah.
- Nafsu makan rendah.
- Bulu tidak teratur.
- Kotoran berbentuk cair.
- Berat badan turun drastis.
- Burung terlihat lesu.
Pencegahan dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan kandang. Oleh karena itu, sangkar, tempat pakan dan minum harus selalu dikontrol dan dibersihkan.
Obat penyakit cacingan: Antelmintik, Vermixon, Nemasol-K, Levamid.
Penyakit Mencret
Kalau kotoran kenari yang sehat itu padat dan tidak berbau, namun apabila kotoran terlihat cair bisa jadi kenarinya mencret. Penyakit mencret yang sering menyerang burung kenari ada dua macam, mencret yang disebabkan oleh bakteri yang menyerang saluran pencernaan dan yang disebabkan oleh keracunan makanan. Sayuran yang kotor (tidak dicuci) dan masih mengandung residu obat pembasmi serangga (pestisida) dapat menyebabkan keracunan bagi burung.
Tanda-tanda atau gejala mencret karena bakteri:
- Kotoran cair, berwarna keruh, berbau busuk
- Aktivitas (gerak) burung menurun
- Burung tidak nafsu makan.
Tanda-tanda atau gejala mencret karena keracunan makanan:
- Kotoran cair, berwama bening dan terdapat sedikit gumpalan, tidak berbau busuk,
- Nafsu makan besar,
- Aktivitas burung masih tinggi.
Penyakit mencret yang disebabkan oleh bakteri bersifat menular, sedangkan penyakit mencret yang disebabkan oleh keracunan makanan tidak menular. Penularan dapat melalui tempat makan, minuman, maupun kotoran burung yang menderita penyakit tersebut.
Tindakan preventif dan kuratif untuk mengatasi penyakit mencret:
- Burung yang terserang segera dikarantina.
- Lakukan penyemprotan disinfektan secara berkala.
Obat penyakit mencret: charcoal.
Kutu Burung
Burung kenari juga sering diserang oleh kutu burung sehingga proses produksi dan penetasan telur yang dierami terganggu. Kutu burung yang menyerang kenari jantan akan mengakibatkan suara menjadi berkurang. Penyebab utama serangan kutu burung adalah kondisi sangkar yang kotor, lembab, berbau, dan burung jarang mandi.
Tanda-tanda atau gejala terserang kutu:
- Burung terlihat gelisah.
- Sering menggigit-gigit bulu.
- Nafsu makan menurun.
- Berat turun drastis.
- Frekuensi suara melemah.
- Nafas terengah-engah.
- Jika bulu disingkap akan tampak kutu-kutu yang bergerak.
Tindakan preventif dan kuratif untuk mengatasi kutu burung:
- Menjaga kebersihan sangkar
- Lakukan penyemprotan disinfektan secara berkala.
- Menyediakan air yang cukup untuk mandi
- Burung sering dijemur.
Obat penyakit kutu burung: Scatt, Kututox, air rebusan kunyit.
Penyakit Kaki Kenari
Kaki kenari sangat rentan terserang penyakit, penyebab penyakit kaki pada kenari bisa dikarenakan oleh gigitan serangga atau jamur. Biasanya gigitan nyamuklah yang sering menjadi penyebab penyakit ini. Kalau untuk kasus kaki kenari sakit karena terserang jamur itu biasanya disebabkan tangkringan burung di kandang yang jarang dibersihkan.
Tanda-tanda atau gejala terserang penyakit kaki:
- Kaki burung sering terlihat diangkat satu.
- Urat kaki terlihat merah.
- Kulit kaki kasar dan menebal.
- Kaki terlihat membengkak.
Tindakan preventif dan kuratif untuk mengatasi penyakit kaki:
- Burung dikerodong pada malam hari.
- Sikat tangkringan secara rutin.
- Jaga kebersihan kandang, tempat pakan dan minum.
Obat penyakit kaki kenari: salep 88, cil salep, minyak tawon.
Demikianlah jenis penyakit burung kenari beserta obatnya. Semoga dengan membaca artikel ini anda bisa tahu tindakan apa yang diperlukan jika burung dirumah sedang sakit.