Murai Batu Sang Petarung Dengan Suara Kicauan Berharga Fantastis

Medanternak – Murai Batu (Copsychus malabaricus) termasuk ke dalam famili Muscicapidae. Burung yg dikenal dengan nama lain Kucica Hutan ini tersebar di seluruh pulau Sumatra, Semenanjung Malaysia, Kalimantan dan sebagian pulau Jawa.

Di habitat aslinya, Murai Batu cenderung memilih hutan alam yang rapat atau hutan sekunder. Murai Batu merupakan kelompok burung teritorial yang sangat agresif dalam mempertahankan wilayah kekuasaannya (Thruses). Burung ini memiliki suara kicauan yang bagus dan merdu sehingga mendapat penghargaan terbaik atas nyanyiannya yang sangat indah pada tahun 1947 (The Best Song Birds – Delacour, 1947).

gambar murai batu

Jenis Burung Murai Batu

Jenis-jenis murai batu yang dikenal di Indonesia adalah sebagai berikut:

  • Murai Batu Medan: habitat penyebarannya di Bukit Lawang, Bohorok, Langkat, kaki Gunung Leuser wilayah Sumatra Utara. Panjang ekornya sekitar 27 – 30 cm.
  • Murai Aceh: habitat penyebarannya di kaki Gunung Leuser wilayah Aceh. Panjang ekornya sekitar 25 – 30 cm.
  • Murai Nias, habitat penyebarannya di pulau Nias. Panjang ekornya sekitar 20 – 25 cm. Ekor keseluruhan berwarna hitam.
  • Murai Jambi: habitat penyebarannya di Bengkulu, Sumatra Selatan, Jambi.
  • Murai Lampung: habitat penyebarannya di Krakatau, Lampung. Ukuran tubuh lebih besar dari Murai Medan. Panjang ekornya sekitar 15 – 20 cm.
  • Murai Borneo: habitat penyebarannya di Kalimantan, Panjang ekornya sekitar 10 – 18 cm.
  • Larwo (Murai Jawa): habitat penyebarannya di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Tubuh jauh lebih kecil dari Murai medan. Panjang ekornya sekitar 8 – 10 cm.

Selain murai batu di atas, ada beberapa spesies yang berasal dari luar negeri, yaitu :

  • Murai batu Malaysia, wilayah Penang. Ekor tipis dan panjang sekitar 25 – 30 cm dan postur tubuh lebih kecil dari Murai Medan.
  • Murai batu Thailand, hidup di perbatasan Thailand dan Malaysia, tubuh lebih besar dari Murai Medan, panjang ekor 32 – 35 cm dan warna hitam mengkilat indigo (kebiru-biruan).
  • Murai batu Philippine, wilayah Luzon dan Catanduanes. Jenis ini lebih tepat disebut murai hias, karena memiliki warna tubuh yang sangat indah.

Perbedaan Murai Batu Jantan dan Betina

Burung Murai Batu memiliki tubuh yang hampir seluruhnya berwarna hitam, kecuali bagian bawah badan berwarna coklat kemerahan hingga jingga kusam. Terdapat sedikit semburat biru di bagian kepala. Ekor panjangnya akan ditegakkan dalam keadaan terkejut atau berkicau. Badan berukuran 14 – 17 cm.

Perbedaan kelamin antara burung murai batu jantan dan betina sangat jelas terlihat, kita bisa membedakannya jenis kelamin murai batu melalui penampilan fisik dan suaranya. Murai jantan memiliki bentuk tubuh yang lebih besar dan bulu yang lebih mengkilap jika dibanding dengan murai betina yang lebih kecil dan berwarna bulu buram. Selain itu, suara yang dihasilkan pejantan jauh lebih keras dan bervariasi dibanding dengan sang betina.

Ciri – Ciri Burung Murai Batu yang Baik

Berikut ini adalah cara memilih bakalan burung murai batu yang baik berdasarkan ciri-ciri fisik dan karakternya:

  • Hindari membeli burung yang pada matanya sudah kelihatan tanda adanya katarak, yaitu selaput berwarna putih pada bola mata. Jika sudah katarak, resiko burung tersebut menjadi buta sangat tinggi sekali.
  • Cari burung yang memiliki ekor rapat dan tidak terlalu tebal. Ekor yang seperti ini selain enak dipandang, juga akan membuat burung memainkan ekornya pada saat ditrek. Hindari juga membeli burung yang tidak punya ekor, karena kita tidak bakalan tahu bagaimana bentuk dan jenis ekor dari burung tersebut.
  • Kebanyakan Murai Batu memiliki bulu dada berwarna coklat, Tapi jika mendapatkan burung dengan bulu dada cenderung berwarna kekuningan, maka itu rezeki anda. Burung bakalan dengan warna bulu dada seperti ini, biasanya cepat berbunyi dan cepat juga jadi.
  • Jangan pernah menilai usia burung hanya berdasarkan pengamatan pada kaki, ini bisa menipu calon pembeli. Murai Batu trotolan mempunyai tanda bulu yang masih berbintik cokelat di bagian sayap sebelah luar maupun sayap sebelah dalam.
  • Jika ada murai bakalan yang pada saat dipegang dia menjerit kencang dan berusaha mematuk-matuk jari tangan, inilah burung dengan mental berani.
  • Sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. Paruh bagian bawah harus lurus. Jangan memilih bahan yang memiliki paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata.
  • Kepala yang baik berbentuk kotak, mata bulat besar dan melotot. Ini menandakan burung ini mempunyai mental tempur yang baik.
  • Pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.
  • Kondisi sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut sehat. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
  • Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
  • Panjang ekor yang serasi dengan postur badan. Pilihlah bentuk ekor yang sedikit lentur.
  • Leher panjang padat berisi. Menandakan burung ini akan mengeluarkan power suara secara maksimal.

Cara Merawat Burung Murai Batu

Kandang

Burung murai bisa dipelihara dengan sangkar bulat maupun kotak. Untuk kotak ukuran 50 x 50 x 75 cm sedangkan untuk bulat dengan diameter 50 cm atau 60 cm tergantung dari jenis burung yang kita miliki apakah berekor panjang atau pendek.

Sementara tenggeran atau pangkringan bisa dibuat dengan kayu asam diameter 1,3 cm, bisa berbentuk palang bersusun mapun leter T.

Untuk perawatan harian, murai batu tidak perlu dikerodong seharian, burung hanya perlu dikerodong malam hari agar tidak kedinginan.

Pakan

Hal utama yang perlu diperhatikan dalam hal pakan adalah menu yang variatif sehingga kecukupan nutrisi, vitamin dan mineralnya. Pakan yang bagus, selain lengkap nutrisinya seperti protein, karbohidrat, juga lengkap vitaminnya seperti vitamin A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3. Selain itu, perlu pula mengandung zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya adalah salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D.

Di samping vitamin, perlu juga kecukupan mineral. Mineral dibutuhkan dalam pembentukan darah dan tulang, keseimbangan cairan tubuh, fungsi syaraf yang sehat, fungsi sistem pembuluh darah jantung dan lain-lain. Seperti vitamin, mineral berfungsi sebagai ko-enzim, memungkinkan tubuh melakukan fungsinya seperti memproduksi tenaga, pertumbuhan dan penyembuhan. Yang termasuk mineral yang diperlukan burung adalah Calcium, Phosphor, Iron, Manganase, Iodium, Cuprum, Zinccum, Magnesium, Sodium Chlorin dan Kalium.

Makanan burung murai batu terdiri dari 2 jenis yaitu:

  1. Pakan Pabrikan(Voer) adalah pakan yang diproduksi oleh industri pakan ternak. Satu hal yang harus diingat ialah voer yang berharga mahal belum tentu cocok dengan burung anda. Pilihlah pakan yang komposisinya lengkap dan terjamin kualitas bahan bakunya. Voer harus selalu tersedia di dalam cepuknya, usahakan ganti voer dengan yang baru setiap dua hari sekali untuk menjaga kebersihan dan kesegarannya.
  2. EF (Extra Fooding), pakan tambahan yang sangat baik buat burung murai batu yaitu: jangkrik, maggot, orong-orong, kroto, cacing, ulat hongkong, ulat bambu, ulat kandang, kelabang, belalang dan lainnya. Pemberian EF disesuaikan dengan karakter masing-masing burung. Kebutuhan setiap burung berbeda-beda, jadi tugas kita sebagai perawat untuk mengetahui dengan pasti porsi yang tepat serta efek dari pemberiannya EF tersebut.

Perawatan Harian

Perawatan harian untuk burung murai batu relatif sama dengan burung berkicau lainnya. Kunci keberhasilan perawatan harian yaitu rutin dan konsisten.

Berikut ini pola perawatan harian untuk burung murai batu secara umum:

  • Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras.
  • Jam 07.30 burung dimandikan, saatini anda bisa sekalian membersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan voer dan air minumnya.
  • Berikan jangkrik 4 ekor pada cepuk EF. Usahakan jangan memberikan jangkrik secara langsung dengan tangan agar burung tidak terlalu jinak/manja.
  • Setelah mandi, burung bisa dijemur selama 1-2 jam/hari mulai pukul 08.00 – 10.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.
  • Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong jika akan dilakukan pemasteran.
  • Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat dimaster dengan suara isian atau mp3.
  • Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu. Berikan jangkrik 2 ekor pada cepuk EF.
  • Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan diperdengarkan suara masteran selama masa istirahat sampai pagi harinya.

Catatan:

  • Kroto segar diberikan 1 sendok makan maksimal 2x seminggu. Contoh setiap hari Senin pagi dan hari Kamis pagi.
  • Pemberian cacing diberikan 1 ekor 1x seminggu. Contoh setiap hari Selasa pagi.
  • Pengumbaran di kandang umbaran dapat dilakukan 4 jam perhari selama 4 hari dalam seminggu.
  • Berikan multivitamin yang dicampur pada air minum untuk menjaga kesehatan burung, dua-3 kali sepekan atau sesuai kondisi burung.

Penanganan Burung Over Birahi

Salah satu ciri-ciri burung murai batu yang terlalu birahi (over birahi) antara lain: bersikap agresif, bulu mengkorok, ngeruji, nglowo (sayap turun) dan mematuk ornamen sangkar.

  • Pangkas EF jangkrik menjadi 3 pagi dan 2 sore.
  • Lakukan penggmbunan (jam 05.30 – 06.00).
  • Berikan cacing 2 ekor 2x seminggu.
  • Frekuensi mandi lebih sering dilakukan, misalnya pagi, siang dan sore.
  • Waktu penjemuran dikurangi menjadi 30 menit/hari saja.
  • Berikan multivitamin untuk menstabilkan kondisi fisik.

Penanganan Burung Ngedrop

  • Naikkan porsi jangkrik menjadi 5 pagi dan 5 sore.
  • Tingkatkan porsi pemberian kroto menjadi 3x seminggu.
  • Berikan kelabang 2 ekor seminggu sekali.
  • Mandi dibuat 2 hari sekali saja.
  • Burung diisolasi, jangan melihat dan mendengar burung lain terlebih dahulu.
  • Berikan multivitamin.

Perawatan Lomba

Perawatan lomba sebenarnya tidak jauh berbeda dengan perawatan harian. Tujuan dari perawatan ini yaitu untuk mempersiapkan burung agar mempunyai tingkat birahi dan stamina yang stabil. Kunci keberhasilan perawatan lomba yaitu mengenal baik karakter dasar masing-masing burung anda.

Berikut ini pola perawatan dan setelan lomba untuk burung murai batu:

  • H-3 sebelum lomba, jangkrik bisa dinaikkan menjadi 5 ekor pagi dan 4 ekor sore.
  • H-2 sebelum lomba, burung sebaiknya dijemur maksimal 30 menit saja.
  • 1 Jam sebelum digantang lomba, burung dimandikan dan diberikan jangkrik 3-5 ekor dan ulat hongkong 4-7 ekor.
  • Apabila burung akan turun lomba kembali, berikan jangkrik 2 ekor lagi.
  • Sebaiknya, mulai H-6 burung diisolasi. Jangan sampai melihat dan mendengar suara burung murai batu lain.

Perawatan Pasca Lomba

Perawatan pasca kontes sebenarnya berfungsi memulihkan stamina dan mengembalikan kondisi fisik burung. Pola perawatan setelah mengikuti lomba yaitu:

  • Porsi EF dikembalikan ke setelan harian.
  • Berikan multivitamin pada air minum pada H+1 setelah lomba.
  • Sampai H+3 setelah lomba, penjemuran maksimal 30 menit saja.

Perawatan Burung Mabung

Mabung (Moulting) atau rontok bulu merupakan siklus alamiah pada burung. Menurut zooatlanta.org, Molting memiliki dua tujuan yaitu untuk mengganti bulu yang rusak, dan untuk membentuk bulu berbeda yang membantu menunjukkan usia dan jenis kelamin burung.

Perawatan pada masa mabung ini merupakan hal yang sangat penting, karena apabila salah perlakuan pada masa yang riskan ini akan membuat burung menjadi rusak. Pada masa ini, metabolisme tubuh burung akan meningkat 40% dari kondisi normal. Oleh karena itu, burung butuh asupan nutrisi yang berkualitas baik dengan porsi yang lebih besar dari biasanya. Pada masa yang rawan ini, hindari mempertemukan burung dengan burung sejenis, karena akan mengganggu ketenangan dan kelancaran burung dalam melewati proses mabungnya.

Pola perawatan murai batu masa mabung:

  • Tempatkan burung di tempat yang sepi. Sebaiknya burung lebih banyak dalam kondisi dikerodong.
  • Mandi cukup 1x seminggu saja dan jemur maksimal 30 menit/hari.
  • Porsi EF diberikan lebih banyak karena sangat diperlukan untuk pembentukan sel-sel baru dan untuk pertumbuhan bulu baru. Misalnya: pemberian jangkrik 5 pagi dan 5 sore, kroto 1 sendok makan setiap pagi dan cacing 2 ekor 3x seminggu.
  • Pemberian multivitamin di air minum 2x seminggu.
  • Lakukan pemasteran: Masa mabung membuat burung lebih banyak pada kondisi diam dan mendengar. Inilah saat yang tepat untuk mengisi variasi suara sesuai dengan yang kita inginkan. Lakukan pemasteran dengan tepat, sesuaikan karakter dan tipe suara burung dengan suara burung master. Untuk masteran isian murai batu yang bagus dan jos bisa menggunakan mp3 suara burung gereja, prenjak, ciblek, kenari, lovebird, jalak, cililin, dan suara burung lainnya. Suara burung-burung untuk isian murai batu bisa anda download di sini.

Murai Batu adalah salah satu burung favorit kicau mania, sehingga tidaklah mengherankan kalau burung yang satu ini tidak pernah absen dari kontes burung berkicau. Seekor burung murai batu istimewa langganan juara kontes harganya bisa lebih dari 100jt. Burung murai yang baik adalah yang memiliki kombinasi suara, lagu, isian, mental serta penampilan menarik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *