Inilah Penyebab Produksi Telur Ayam Menurun Drastis

Medanternak – Kenaikan biaya bahan kebutuhan ternak ayam seperti pakan dan bibit DOC akhir-akhir ini mendorong pemilik peternakan unggas untuk menghemat pengeluaran dalam menjalankan usahanya. Banyak dari mereka yang berpindah menggunakan pakan racikan. Hal ini sangat berpotensi menurunkan tingkat produksi peternakan apabila tidak disertai dengan bekal ilmu pengetahuan yang mumpuni. Pada kesempatan kali ini kita akan menjelaskan kepada anda penyebab produksi telur ayam menurun selain dari faktor pakan.

Penyebab Produksi Telur Ayam Menurun

Penyebab Produksi Telur Ayam Menurun Drastis

Salah satu kendala yang paling sering dihadapi oleh peternak adalah tingkat produksi telur ayam menurun drastis. Ada banyak sekali faktor yang dapat menyebabkan tingkat produktivitas ayam kita menurun. Dikutip dari pubs.ext.vt.ed, beberapa faktor penyebab produksi telur ayam menurun ialah:

  • Kurangnya penerangan.
  • Nutrisi pada pakan tidak mencukupi.
  • Terkena serangan penyakit.
  • Umur ayam yang sudah tua.
  • Stres.

Beberapa faktor di atas saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Dimana hal tersebut mempengaruhi ukuran dan kualitas telur ayam yang dihasilkan.

Agar bisa mencapai hasil produksi yang optimal, ayam kita harus memperoleh pakan yang mencukupi kebutuhannya. Tingkat konsumsi pakan yang rendah akan mempengaruhi mutu dan kualitas telur yang dihasilkan. Kualitas telur tidak hanya dipengaruhi oleh bobot ayamnya, tetapi juga terpengaruh oleh saluran pencernaan dan reproduksinya.

Penurunan tingkat produktivitas bisa disebabkan juga oleh kualitas pakan yang jelek, kekurangan nutrisi yang terkandung pada ransum, serta kandungan zat beracun didalam pakan. Kadar protein, energi, kalsium, dan air minum juga perlu diperhatikan.

Hormon reproduksi pada ayam juga perlu dirangsang dengan penyinaran cahaya. Suhu terlalu panas akan mengurangi konsumsi nutrisi dari ransum yang diperlukan untuk pembentukan telur.

Sirkulasi udara yang kurang lancar akan meningkatkan kadar amonia pada kandang. Kepadatan populasi, umur ayam, serta penyakit seperti EDS, ND, IB, dll juga mempengaruhi tingkat produksi ayam yang diperlihara.

Lama Penerangan

Agar bisa lancar berproduksi, ayam memerlukan penerangan minimal 16 jam per hari. Penerangan alami dari sinar matahari hanya berlangsung selama 12 jam sehari.

Saat cuaca mendung/hujan, tentu frekuensi penerangan akan makin berkurang. Minimnya waktu penerangan ini akan memicu ayam untuk berganti bulu. Dimana seperti yang sudah kita ketahui bersama ayam yang sedang proses pergantian bulu akan macet berproduksi selama sekitar dua bulan.

Kandang budidaya ayam petelur perlu ditambahkan lampu untuk menambah masa pencahayaan. Pada setiap 1 m2 luas kandang bisa ditambahkan lampu 3 watt. Tingkatkan lama pencahayaan secara bertahap yaitu 1 jam per 2 minggu sekali untuk mengihindari ayam menjadi stress karena adanya perubahan mendadak.

Nutrisi Pakan Ayam Seimbang

Ayam petelur membutuhkan komposisi pakan dengan nutrisi yang seimbang agar dapat mempertahankan tingkat produktivitas mereka dalam bertelur.

Kadar energi, protein, atau kalsium yang terkandung dalam bahan pakan perlu diperhitungkan secara seksama. Penanganan dan penyimpanan harus dilakukan dengan baik dan benar agar tidak merusak kualitas ransum ternak.

Kurangnya ketersediaan air bersih untuk minum sering menjadi penyebab masalah. Para pembudidaya wajib menyediakan tempat minum yang cukup di kandang.

Apabila diperlukan, anda bisa melakukan penambahan asam amino seperti methionine dan lysine Sebab pakan racikan seringkali kekurangan kandungan tersebut.

Ayam KUB dapat menghasilkan sekitar 160 – 180 butir telur per tahun. Oleh karena itu pakan harus mengandung kalsium yang cukup untuk membantu pembentukan kerabang telur. Selain kalsium, vitamin D juga diperlukan untuk penyerapan kalsium dan fosfor. Dalam melengkapi gizi ransum ternak, peternak dapat mempertimbangkan pemberian mineral ke dalam campuran pakan racikan anda .

Serangan Penyakit Unggas

Tingkat produksi telur yang cenderung menurun merupakan salah satu gejala awal serangan penyakit. Gejala lainnya dapat berupa lesu dan bulu kusam, mata berair, hidung berlendir, ngorok, batuk, rontok bulu, pincang, dan kematian.

Apabila terlihat ada ayam yang menunjukkan gejala sakit, segera lakukan isolasi dan pengamatan secara keseluruhan terhadap populasi di kandang. Apabila terdapat kecurigaan serangan penyakit, segera hubungi petugas kesehatan hewan setempat agar dapat segera diperiksa dna diobati dengan tepat.

Penyakit yang secara langsung dapat menyebabkan penurunan produksi telur. di antaranya adalah:

  • EDS
  • ND
  • IB
  • CRD
  • Colibacillosis.

Penyakit ND dan IB menurunkan kualitas kerabang dan bagian dalam telur. EDS menyebabkan kerabang telur menipis sehingga telur jadi mudah pecah, sedangkan ND dan IB merusak saluran reproduksi.

Untuk mencegah serangan penyakit, perlu dilakukan vaksinasi dan pelaksanaan sistem pemeliharaan yang benar. Penerapan Bio sekuriti yang bisa dilakukan untuk mengurangi resiko serangan penyakit diataranya yaitu:

  • Menjaga kebersihan kandang, tempat pakan dan minum.
  • Membersihkan kotoran pada kandang secara rutin.
  • Menyemprotkan disinfektan secara berkala.
  • Mencegah masuknya hewan dari luar memasuki peternakan.
  • Orang yang memasuki area peternakan wajib melakukan sterilisasi.

Baca juga: Awas Flu Burung.

Perlindungan terbaik terhadap penyakit bisa diawali dengan membeli DOC atau anakan yang sehat. Hindari pemeliharaan ayam dengan umur yang tidak seragam.

Umur Ayam Petelur

Selain serangan penyakit, umur ayam juga dapat berpengaruh pada tingkat produktivitas bertelur. Umumnya ayam petelur yang mendapat perawatan yang baik bisa berproduksi secara optimal hingga usia 2 – 3 tahun. Setelah lewat dari tiga tahun, biasanya akan diafkir oleh peternak karena produktivitasnya sudah menurun.

Di antara siklus hidup unggas, akan terdapat jeda waktu yang akan mengakibatkan proses bertelur berhenti sesaat yaitu rontok bulu (molting). Proses rontok bulu adalah siklus alami pada unggas untuk memperbaharui bulu yang sudah rusak. Peristiwa ini juga dapat terjadi saat ayam mengalami stres berat.

Tingkat Stres

Stres merupakan penyebab utama yang sering mengakibatkan produksi telur ayam menurun. Agar mesin cetak telur anda tidak macet, berikan multivitamin selama 5 hari berturut-turut contohnya vita stress. Ayam stres bisa disebabkan oleh beberapa hal berikut ini:

  • Kedinginan.
  • Kepanasan.
  • Pindah tempat.
  • Parasit.
  • Ketakutan.

Kedinginan

Stres yang paling sering terjadi selama musim hujan adalah kedinginan. Ayam harus dilindungi dari angin dan hujan, namun sirkulasi tetap harus terjaga agar kadar amonia dalam kandang tidak meningkat. Apabila tercium bau amonia, tambahkan lubang ventilasi di kandang ternak.

Kepanasan

Ayam cenderung lebih banyak minum daripada makan pada saat suhu panas. Dalam kondisi kepanasan, tubuh ayam akan berubah menjadi mode bertahan hidup. Oleh sebab itu, suhu di dalam kandang perlu diperhatikan dan dijaga agar selalu stabil.

Pindah tempat

Kurangi aktivitas pemindahan tempat/kandang ayam selama proses pemeliharaan. Hal ini bisa menyebabkan penurunan produktivitas bertelur sebab ayam akan beradaptasi terhadap lingkungan barunya.

Populasi yang terlalu padat dapat meningkatkan kanibalisme dan akhirnya stres pada ayam. Selain itu, sering juga terjadi kasus ayam botak dimana bulunya dipatuk oleh sesama teman sekandang.

Parasit

Jika ada parasit eksternal dan internal, lakukan tindakan pengobatan yang diperlukan. Penyemprotan disinfektan secara berkala dan jaga kebersihan kandang, tempat pakan, dan minum ternak wajib diterapkan.

Ketakutan

Batasi suara ribut dari orang-orang dan suara kendaraan di lingkungan kandang untuk mencegah ayam ketakutan. Oleh karena itu disarankan untuk membangun kandang di daerah yang jauh dari pemukiman padat penduduk.

Rendahnya tingkat produktivitas ayam petelur bisa disebabkan oleh berbagai faktor yang kompleks. Mulai dari mutu ransum, sistem pemeliharaan, serangan penyakit sampai stres, semuanya berpotensi menurunkan tinkat produktivitas ayam petelur.

Demikianlah ulasan tentang penyebab produksi telur ayam menurun ini. Semoga informasi tadi bisa bermanfaat untuk para peternak ayam di tanah air.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *