Medanternak – Daun katuk (Sauropus androgynus) merupakan sayuran yang memiliki banyak manfaat bagi manusia jika dikonsumsi. Namun, tahukah Anda daun ini ternyata juga bermanfaat bagi hewan ternak seperti ayam?
Hal ini telah dibuktikan pada sebuah penelitian pengamatan tanaman katuk yang dilakukan oleh Prof. Urip Santoso, Guru Besar Universitas Bengkulu, yang sejak 1995, seperti yang tercantum di ditjennak.pertanian.go.id.
Manfaat Daun Katuk Pada Hewan Ternak
Daun ajaib ini kaya akan besi, provitamin A dalam bentuk carotene, vitamin C, minyak sayur, protein dan mineral lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam tepung daun katuk mengandung air 12%, abu 8,91%, lemak 26,32%, protein 23,13%, karbohidrat 29,64%, carotene (mg/100 g) 165,05 dan energi (kal) 134,10.
Berikut ini beberapa manfaat daun katuk untuk hewan ternak:
Antioksidan
Selain sebagai penurun lemak dan penekan kadar kiolesterol, daun ini juga merupakan antioksidan yang bekerja mencegah terjadinya oksidasi dalam tubuh. Apabila dibiarkan, oksidasi ini bukan tidak mungkin akan berakibat menimbulkan radikal bebas.
Hal yang perlu dipahami adalah bahwa dengan mengonsumsi daging rendah lemak ataupun rendah kolesterol, secara tidak langsung bisa meminimalisir risiko terserang penyakit jantung dan kanker.
Antikuman
Hasil penelitian menunjukkan bahwa daun ajaib juga mempunyai sifat antikuman dan antiprotozoa. Daun ini diekstrak dengan air panas mampu menurunkan jumlah Salmonella sp, Escherichia coli danStreptococcus sp, tetapi tidak menurunkan jumlah Bacillus subtilis dan Lactobacillus sp. pada kotoran ayam broiler.
Bahkan pada level pemberian 1,5 g/l air ekstrak tersebut mampu meningkatkan jumlah Lactobacillus sp dan Bacillus subtilis. Lactobacillus sp merupakan salah satu mikrobia efektif, yang mempunyai peranan penting dalam kesehatan baik pada manusia, hewan ternak maupun tumbuhan.
Kotoran hewan ternak seperti sapi dan kambing banyak mengandung Lactobacillus sp. ini merupakan bahan pupuk organik yang sangat baik serta dapat memperbaiki struktur tanah. Mereka juga dapat memperbaiki produktivitas tanaman. Selain itu, mereka mempunyai peranan penting dalam menurunkan logam berat pada suatu bahan.
Antibakteri
Pemanfaatan daun ini selanjutnya dipraktikkan langsung oleh Prof. Urip di ayam. Pengolahan daun katuk untuk dijadikan ekstrak daun kering hasilnya cukup mengggembirakan.
Pemberian ekstrak daun katuk sebesar 18 g/kg ransum juga menurunkan jumlah Salmonella sp dan Escherichia coli pada daging ayam broiler. Penurunan Salmonella sp. baik pada daging dan kotoran hewan ternak merupakan indikasi bahwa tingkat kontaminasi produk olahan hewan ternak dapat ditekan dengan pemberian ekstrak daun katuk.
Dengan demikian, kemungkinan konsumen terkena penyakit akibat mengkonsumsi daging menjadi berkurang. Pemberian ekstrak daun katuk pada ayam petelur juga mampu menekan jumlah Salmonella sp.,Staphylococcus sp., Escherichia coli pada kotoran ayam petelur.
Penekan Kolesterol dan Peningkat Karkas
Di tangan pria kelahiran Brebes 1966 ini ditemukan kandungan luar biasa pada tanaman katuk yang dapat menekan kadar kolesterol. Selain memiliki kemampuan menekan kadar lemak, sekaligus meningkatkan kualitas karkas daging.
Kandungan dalam daun katuk ini antara lain adalah plafonoid, aaponin, dan tannin. Ketiganya adalah kandungan yang berkhasiat menurunkan lemak.
Daun Katuk Meningkatkan Efisiensi Pakan
Ternyata pemberian ekstrak daun katuk cenderung meningkatkan pertambahan berat badan dan menurunkan konversi pakan pada hewan ternak. Penurunan konversi pakan dan peningkatan pertambahan berat badan dapat dijelaskan oleh karena diduga kandungan tanin dan saponin dalam ekstrak menurun dikarenakan proses perebusan dalam air panas.
Baca juga: 7 Manfaat Makan Telur Ayam Kampung Asli Yang Wajib Anda Ketahui.
Namun demikian, pada level pemberian tertentu konsumsi pakan hewan ternak masih cenderung turun.
Pada penelitian selanjutnya ekstrak daun katuk ditambahkan ke dalam pakan ternak komersial sebanyak 18 g/kg pakan. Pemberian ekstrak daun tersebut yang disuplementasi ke dalam pakan ayam broiler sebesar 18 g/kg pakan memberikan pertambahan berat badan optimal dengan konversi pakan terendah.
Namun, pemberian ekstrak tersebut menurunkan konsumsi pakan hewan ternak. Pemberian ekstrak daun sebesar 18 g/kg ransum selama 2 minggu dari umur 28-42 hari cenderung meningkatkan pertambahan berat badan ayam broiler dan menurunkan konversi pakan atau meningkatkan efisiensi penggunaan pakan serta memberikan keuntungan yang lebih besar.